Assalamualaikum.
Sahabat bagaimana kabar kalian? Apa baik-baik saja ?
Semoga
tuhan selalu memberikan keberkahan serta rahmatnya kepada kita semua Aamiin.
Kali
ini saya akan membahas materi tentang “Strategi
Layanan”. Sebelum masuk ke materi saya akan memberikan sedikit pembahasan
tentang Strategi dan layanan.
-
Pengantar Materi
Definisi Sistem Pelayanan adalah suatu rangkaian atau tata cara untuk memberikan
pelayanan kepada pelanggan yang melibatkan seluruh fasilitas fisik yang
dimiliki dan SDM yang ada. Sistem pelayanan ini harus konsisten dengan paket
pelayanan, dirancang secara sederhana agar tidak mem-bingungkan pelanggan.
Salah satu indikator sistem pelayanan yang efektif adalah kemudahan untuk
memberikan pelayanan dengan sistem Transparan.
Strategi Pelayanan adalah Suatu strategi untuk memberikan layanan dengan
mutu yang sebaik mungkin untuk kepuasan pelanggan. Namun untuk memperoleh kepuasan pelanggan tidaklah mudah,
karena tiap pelanggan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda.Jadi Strategi pelayanan yang efektif harus didasari
oleh konsep yang mudah dimengerti oleh seluruh individu dalam perusahaan dan
diikuti oleh berbagai tindakan nyata yang bermanfaat bagi para pelanggan, serta
mampu membedakan perusahaan yang menerapkan strategi yang sedang digunakan agar
mampu untuk mempertahankan pelanggan yang ada dan dapat menarik pelanggan baru.
-
Untuk mendukung berjalannya suatu Strategi pelayanan perlu adanya unsur – unsur dukungan yaitu :
1. Struktur
organisasi yang dapat menjadi media untuk mengembangkan budaya perusahaan
yang menitik beratkan pada penyempurnaan kualitas
pelayanan.
2. Teknologi
yang dapat diimplementasikan untuk memperbaiki sumber daya, metode kerja, dan
sistem informasi untuk men-dukung upaya perbaikan kualitas pelayanan.
3. SDM yang memiliki sikap, perilaku, pengetahuan,
dan kemampuan yang mendukung efektivitas strategi pelayanan.
Strategi layanan tidak dapat diciptakan atau ada dalam
isolasi strategi menyeluruh dan budaya organisasi yang dimiliki oleh penyedia
layanan. Penyedia layanan mungkin ada dalam suatu organisasi semata - mata
untuk memberikan layanan pada satu unit bisnis yang spesifik, untuk layanan
unit bisnis, atau mungkin beroperasi sebagai penyedia layanan eksternal yang melayani
beberapa bisnis eksternal. Strategi yang diadopsi harus memberikan nilai yang
cukup kepada pelanggan dan semua stakeholder penyedia layanan - harus memenuhi
tujuan strategis penyedia layanan.
Strategi layanan juga harus didasarkan pada pengakuan yang jelas dari keberadaan kompetisi, kesadaran bahwa masing - masing pihak memiliki pilihan, dan pandangan tentang bagaimana penyedia layanan akan membedakan dirinya dalam kompetisi. Semua penyedia layanan membutuhkan strategi layanan.
- Tata
kelola Strategi Layanan
1.Service Desk Function - suatu fungsi organisasi yang
senantiasa siap 24 jam sehari dan 7 hari seminggu menerima keluhan, masukan,
laporan, permohonan bantuan, pertanyaan, dan layanan lainnya terkait dengan
penerapan teknologi informasi.
2.Technical Management Function - suatu fungsi
organisasi yang senantiasa memastikan berbagai hal teknis terkait dengan
operasional teknologi informasi dan komunikasi berjalan dengan lancar, termasuk
memperbaiki dan menangani berbagai problem lapangan (teknis) yang terjadi.
3. IT Operation Managemnet Function - suatu fungsi organisasi yang bertanggung jawab terhadap
kelancaran kegiatan layanan teknologi informasi sehari-hari
4. Application Management Function - suatu fungsi organisasi yang mengelola aset aplikasi dan
software agar selalu berfungsi seharusnya sebagaimana diinginkan.
- Strategi
Layanan yang efektif dari resiko
Resiko merupakan keadaan adanya ketidakpastian dan
tingkat ketidakpastiannya terukur secara kuantitiatif. Resiko dapat
dikategorikan ke dalam resiko murni dan resiko spekulatif. Resiko murni
merupakan resiko yang dapat mengakibatkan kerugian, tetapi tidak ada
kemungkinan menguntungkan.
Maka dari itu harus ada managemen penanganan resiko
dalam mengorganisir suatu
resiko yang akan dihadapi baik itu sudah diketahui maupun yang belum diketahui
atau yang tak terpikirkan yaitu dengan cara memindahkan resiko kepada pihak
lain, menghindari resiko, mengurangi efek negatif resiko, dan menantang
sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu.
Ada beberapa item penting dalam menangani managemen
resiko :
-
Membuat perencanaan
-
Menentukan bagaimana menangani
resiko
-
Monitor permasalahan
-
Evaluasi
Jenis – Jenis Penyedia layanan TI
Dalam prakteknya, terdapatnya banyak sekali variasi dari
jenis penyedia layanan TI. Penyedia yang berbeda ditandai dengan hubungan
mereka dengan pelanggan dan posisi mereka dalam kaitannya dengan usaha atau
layanan bisnis mereka. Hal ini membantu untuk menyederhanakan kompleksitas dan
mengidentifikasi sejumlah kecil jenis penyedia yang mewakili variasi lebih luas
dalam pasar. Penyederhanaan ini mengarah ke tiga jenis berikut:
·
Tipe
1 - Penyedia layanan internal:
Pada dasarnya ini merupakan jenis unit in-house
IT yang biasanya diposisikan dalam unit bisnis yang mereka layani,
meskipun umumnya untuk unit skala kecil unit IT ini akan dikonsolidasikan ke
departemen IT perusahaan yang memiliki kepentingan sebagai penyeimbang,
tuntutan dan prioritas dari korporasi organisasi ini adalah terhadap setiap
individu unit bisnis.
·
Tipe
2 - Unit penyedia layanan bersama:
Disinilah berbagai fungsi cakupan luas,
dianggap sebagai non-inti untuk bisni, dikelompokkan bersama ke unit pelayanan
perusahaan bersama. Fungsi yang terlibat biasanya adalah bidang IT, Keuangan
dan SDM, terkadang juga pelayanan hukum, logistik, dan fasilitas manajemen.
·
Tipe
3 - Penyedia layanan eksternal:
Ini merupakan sebuah entitas komersil yang
terpisah dari bisnis yang dilayaninya, dan beroperasi sebagai bisnis kompetitif
dalam pasar.
EMPAT Strategi P pada Strategi Layanan
Strategi
pemasaran 4P merupakan strategi pemasaran yang pertama kali
di cetuskan oleh Neil Borden. 4P dikenal sebagai ‘Marketing Mix’ yang merupakan konsep dasar dari marketing.
‘Marketing mix’ disini didefinisikan sebagai alat marketing yang digunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan bisnisnya, yang terdiri atas empat level keputusan
marketing yang mencakup product
(produk), price (harga), promotion (promosi), and place (lokasi).
Pasar dan
pertumbuhan jumlah perusahaan di Indonesia yang
semakin hari kian melonjak pesat, mau tidak mau mendorong para pelakunya untuk
lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun strategi pemasaran. Seperti kita
ketahui bersama, strategi pemasaran sering kali diibaratkan sebagai jantung
kehidupan sebuah usaha. Karenanya saat ini para pelaku UKM harus bisa jeli dan
teliti dalam menciptakan strategi pemasaran yang tahan banting di tengah
ketatnya persaingan pasar.
A. Product (produk)
Produk merupakan sesuatu
yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen, yang dapat berupa suatu barang atau
jasa. Yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu produk:
-
Design produk
-
Kualitas produk
-
Merk produk
-
Kemasan dan label produk
-
Layanan yang diberikan,
misalnya layanan purna jual
-
Garansi
-
Pengembalian barang
-
Mengelola produk untuk
menghadapi siklus produknya
Misalnya Hp Iphone, strateginya adalah membuat suatu Handphone dengan kualitas design dan produk yang bagus
sehingga kemudian dipersepsikan sebagai produk yang premium. Semua bagian dari
produk tersebut harus mencerminkan produk yang premium atau eksklusif.
B. Price(Harga)
Harga merupakan nilai
yang konsumen bayar untuk suatu produk.Yang perlu diperhatikan untuk harga
suatu produk:
-
Strategi dan taktik
harga
-
Harga diskon untuk
distributor
-
Harga diskon untuk
konsumen
-
Pilihan pembayaran
Misal,Untuk Iphone sebagai produk yang premium maka harganya tinggi
dan jarang memberi diskon sehingga harga jual bekasnya masih tinggi. Umumnya
harga yang semakin tinggi akan menurunkan permintaan. Untuk produk yang premium
kadang harga yang semakintinggi akan meningkatkan penjualan karena gengsi yang
lebih besar.
C. Promotion (Promosi)
Promosi merupakan
komunikasi marketing untuk yang dapat berupa iklan dan press release. Yang
perlu dipikirkan untuk promosi:
-
Proporsi promosi yang
dilakukan
-
Pesan yang ingin
disampaikan
-
Media promosi yang
dilakukan
-
Seberapa sering promosi
dilakukan
Contoh strategi yang dilakukan oleh Online Shop adalah memberi pesan kemudahan untuk memesan barang – barang yang dikomunikasikan secara masif di beberapa media sosial ataupun media seperti televisi, billboard dan media lainnya
sehingga dengan cepat pesan yang ingin disampaikan tercapai.
D. Place (Lokasi)
Lokasi merupakan
bagaimana konsumen dapat mengakses produk kita. Yang perlu diperhatikan untuk
lokasi:
-
Strategi yang digunakan,
misalnya apakah semua pihak dapat menjual atau hanya pihak-pihak khusus yang
dapat menjual
-
Distribusi produk
-
Inventori
-
Pengiriman dan
penyimpanan barang
Contoh Ketika anda membuat suatu
perusahaan jangan lupa untuk meLakukan riset dan bandingkan beberapa pilihan tempat sebelum akhirnya
Anda menentukan lokasi yang paling strategis bagi usaha Anda.
Dalam management strategi yang baru, Mintzberg
mengemukakan 4P yang
sama artinya dengan strategi, yaitu : Perencanaan ( plan ), Pola ( pattern ),
Posisi ( potition ), Perspektif ( perspective ) :
Managemen Strategi 4P |
1. Strategi adalah Perencanaan ( Plan )
Konsep strategi tidak
lepas dari aspek perencanaan, arahan atau acuan gerak langkah organisasi untuk
mencapai suatu tujuan di masa depan. Strategi tidak selamanya merupakan
perencanaan ke masa depan yang belum dilaksanakan, akan tetapi strategi juga
menyangkut segala sesuatu yang telah dilakukan dimasa lampau, misalnya pola
perilaku bisnis yang telah dilakukan dimasa lampau.
2. Strategi adalah Pola ( Pattern )
Menurut Mintzberg,
strategi adalah pola ( Strategy is Pattern )yang selanjutnya disebut sebagai “ intended
strategy “, karena belum terlaksana dan berorientasi ke masa depan. Atau
disebut juga “ Realized Strategy “ karena telah dilakukan oleh organisasi.
Ini mendeskripsikan strategi sebagai sebuah cara konsisten dalam
mengambil keputusan
3. Strategi adalah Posisi ( Potition )
Strategy is Potition,
yaitu menempatkan produk tertentu ke pasar tertentu yang dituju. Strateg
sebagai posisi menurut Mintzberg cenderung melihat ke bawah, yaitu ke suatu
titik bidik dimana produk tertentu bertemu dengan pelanggan, dan melihat keluar
yaitu meninjau berbagai aspek lingkungan eksternal.
4. Strategi adalah Perspektif ( Perspective )
Jika dalam P ke dua
dan P ke tiga cenderung melihat ke bawah dan ke luar, maka sebaliknya dalam
perpekstif cenderung lebih melihat ke dalam yaitu ke dalam organisasi dan ke
atas yaitu melihat grand vision dari perusahaan atau organisasi
Ada
2 Kategori Sifat Strategi menurut Hendry, yakni :
·
Prescriptive
(Menentukan atau Menunjukkan)
·
Descriptive
(Menggambarkan)
·
Design (Pola, Konstruksi), Strategi sebagai
Proses Penggambaran yang bertujuan pada Pencapaian selaras antara Kekuatan
(Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Kesempatan (Opportunities) dan Ancaman
(Threats)
·
Planning (Perencanaan), Strategi sebagai Proses Formal yang
sudah terstruktur dalam bentuk Aturan atau SOP.
·
Positioning (Posisi), Strategi merupakan Proses Analitik
untuk mencapai Posisi pada Kondisi Pasar dan Industri.
Sedangkan
Strategi yang bersifat Descriptive atau
Bersifat Menggambarkan diantaranya adalah
·
Configuration (Konfigurasi, Susunan, Bentuk), Strategi menjadi
Proses Transformasi antar lini organisasi yang ada.
·
Cognitive (Pengartian), Strategi sebagai Proses Mental dan
Interpretasi Kreatif pada setiap Individu dalam Organisasi.
·
Cultural (Budaya), Strategi merupakan Proses Sosial yang
berakar pada Budaya Perusahaan dan Fokus pada Kepentingan Bersama dan Integrasi
Umum
·
Entrepreneurial (Wirausaha), Strategi sebagai
Proses yang Visioner dengan seorang Pemimpin sebagai Central dan penuh Intuisi.
·
Environmental (Lingkungan), Strategi terjadi
karena adanya Proses Reaksi terhadap Kondisi Lingkungan yang sangat berpengaruh
dalam Proses Internal Organisasi.
·
Learning (Pembelajaran), Strategi muncul
karena budaya Belajar Organisasi, sehingga terjalin adanya Formulasi dan
Implementasi.
·
Power (Kekuatan), Strategi sebagai Proses Negosiasi, baik
Individu atau Kelompok dan sangat fokus pada Kepentingan Personal.
MANAJEMEN PELAYANAN
Manajemen
pelayanan adalah seperangkat
kemampuan organisasi khusus untuk memberikan hasil kepada pelanggan dalam
bentuk layanan. “Kemampuan Khusus
Organisasi” ini meliputi proses, kegiatan, fungsi dan peran yang
menggunakan penyedia layanan dalam memberikan layanan kepada pelanggan mereka,
serta kemampuan untuk membangun struktur organisasi yang cocok, mengelola
pengetahuan dan memahami bagaimana memfasilitasi hasil yang menciptakan nilai.
Meskipun tidak ada
definisi tunggal profesi, profesi diterima secara luas bahwa kata profesi
berlaku di mana sekelompok orang berbagi standar umum dan disiplin berdasarkan
tingkat tinggi pengetahuan dan keterampilan, yang diperoleh dari skema
pendidikan terorganisir didukung oleh pelatihan melalui pengalaman dan diukur dan
diakui melalui kualifikasi formal. Selain itu, profesi berusaha untuk
menggunakan pengaruhnya melalui pengembangan pedoman praktik yang baik dan
saran dalam rangka meningkatkan standar kinerja di bidang yang diberikan.
Manajemen layanan
memiliki hak yang jelas untuk menganggap dirinya sebagai sebuah profesi, dan
latihan disiplin manajemen pelayanan sebagai praktek profesional dilakukan dan
didukung oleh komunitas global ditarik dari semua sektor pasar. Ada tubuh yang
kaya pengetahuan dan pengalaman termasuk skema formal untuk pendidikan
individu.
Manajemen Pelayanan Sebagai Alat Strategis
Penggunaan ITIL untuk mengubah kemampuan
manajemen layanan menjadi aset strategis, dengan menggunakan Manajemen Layanan
untuk memberikan dasar bagi kompetensi inti, kinerja khusus dan keuntungan
tahan lama, serta meningkatkan potensi penyedia layanan dari:
- Kapabilitas: kemampuan penyedia layanan
(dalam hal manajemen, organisasi proses, pengetahuan dan orang - orang)
untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan menyebarkan sumber daya.
- Sumber daya: masukan langsung untuk
memproduksi layanan, misalnya keuangan, modal, infrastruktur, aplikasi,
informasi dan orang - orang.
Manajemen
Pelayanan Sebagai Aset Strategis
·
Adalah awal dari sebuah proses peningkatan
manajemen aset yang berkelanjutan untuk memastikan manajemen yang mampu
memberikan layanan yang berkualitas. Hal ini dapat dibangun secara efektif
dengan manajemen aset yang mengkombinasikan manajemen, keuangan, ekonomi,
teknik dan praktek lainnya untuk aset tersebut.
·
Tujuan dari manajemen aset strategi menurut Departement of Treasury and Finance Tasmania Government adalah
untuk memaksimalkan potensi pelayanan aset, mengurangi permintaan aset baru,
mencapai value for money yang lebih besar, mengeliminasi pengadaan dan
kepemilikan aset yang tidak dibutuhkan dan memfokuskan perhatian pada hasil.
Manajemen aset strategi dilengkapi dengan sebuah kerangka yang dapat membuat setiap kegiatan dalam siklus
hidup aset menjadi lebih baik. Hal utama dari kerangka ini adalah bahwa
manajemen aset strategi harus konsisten dengan misi perusahaan dan
terintergrasi dengan komponen manajemen strategis lain.
·
Ada dua komponen Strategi pelayanan . Strategi pelayanan yang jelas tentang pengembangan strategi untuk pengiriman
layanan tertentu, tetapi ada juga strategi pengembangan
manajemen pelayanan sebagai kompetensi
untuk memberikan pelayanan sebagai bagian dari strategi bisnis dan sebagai
dasar untuk pemerintahan yang baik .
·
Pengembangan
manajemen pelayanan sebagai aset strategis merupakan pusat strategi pelayanan.
Otomatisasi Proses Manajemen Layanan
Otomasi proses manajemen adalah penggunaan
sistem komputer dan perangkat lunak untuk mengotomatisasi proses. Proses dapat
benar-benar otomatis, sehingga tidak ada intervensi manusia yang diperlukan,
atau semi-otomatis di mana beberapa intervensi manusia diperlukan untuk membuat
keputusan atau menangani pengecualian.
Jadi, Dari definisi di atas, tampak bahwa
kunci Manajemen Strategi adalah seni dan tindakan bagaimana memenangkan persaingan.
Untuk mencapai tujuan keberhasilan tersebut, suatu organisasi harus
mengembangkan kompetensi tertentu berupa kapabilitas inti, yang meliputi
sumberdaya kongkrit (tangible)
seperti sumberdaya fisik dan keuangan, dan seumberdaya nonfisik Intangible seperti
reputasi, keunggulan teknologi, inovasi produk, dan lain sebagainya. Sumberdaya
tersebut ditransformasi menjadi kapabilitas inti (core capability) yang unik agar memiliki daya cipta kompetensi
untuk menjawab tantangan dan memiliki kemampuan bersaing.
DAFTAR PUSTAKA :
1. Bogasari
2. ResearchGate
3. bintannugrahaputraanwar
4. Google.com
5. CarajadiKaya
0 coment�rios:
Posting Komentar