茶の湯 (Chanoyu) Upacara
Minum Teh Jepang
A
|
rti kata Chanoyu
sebenarnya adalah “air panas untuk teh”. Namun kemudian berkembang lebih luas menjadi upacara
minum teh dalam tradisi Jepang, dalam chanoyu setiap peserta diharapkan
mengalami ketenangan. Karena chanoyu sendiri dianggap sebagai bagian dari
meditasi untuk mendapatkan keseimbangan jiwa [ketenangan diri]
Dalam upacara ini, teh disiapkan oleh seorang ahli
khusus dan disajikan untuk sekelompok kecil orang, dengan tata cara tertentu. Istilah chanoyu sendiri bisa juga disebut
chadou atau sadou.
Untuk bisa menjadi ahli chanoyu, dibutuhkan
pengetahuan mendalam tentang tipe teh, kimono, kaligrafi Jepang, ikebana dan
berbagai pengetahuan tradisional lain. Itulah sebabnya tak sembarangan orang
bisa menjadi ahli chanoyu, bahkan mungkin dibutuhkan proses belajar puluhan
tahun. Dan bagi orang-orang yang ingin ikut ambil bagian dalam chanoyu pun
diwajibkan memiliki pengetahuan etika yang berlaku dalam upacara ini. Hal ini
tak mengherankan, karena chanoyu telah menjadi salah satu bagian paling penting
dari tradisi Jepang.
Tradisi minum teh sendiri sudah dikenal bangsa Jepang
sejak abad ke-9, dibawa oleh biksu Jepang Eichu yang saat itu baru kembali dari
China. Di negri asalnya, China, tradisi minum teh konon telah ada sejak sebelum
peradaban Masehi dimulai. Sama seperti di China, kebiasaan minum teh di Jepang
awalnya adalah untuk tujuan medis, namun kemudian berkembang menjadi kegemaran
dan bahkan lalu menjadi tradisi yang unik.
Pada abad 12, jenis teh yang baru, Matcha,
diperkenalkan oleh Eisai, seorang biksu Jepang yang juga baru kembali dari
China. Teh hijau dalam bentuk bubuk ini awalnya digunakan untuk ritual
keagamaan di biara Budha Zen. Matcha berasal dari tanaman yang serupa dengan
teh hitam, namun tidak difermentasi, melainkan digiling gingga berbentuk
tepung.
Pada abad 16 tradisi minum teh telah menyebar ke
seluruh golongan masyarakat di Jepang. Figure
yang paling dikenal dalam dunia chanoyu saat itu adalah Sen no Rikyu, yang mengajarkan konsep ichi-go-ichi-e,
bahwa setiap pertemuan chanoyu harus dianggap berharga, karena hal itu tak
dapat diulangi lagi. Prinsip yang dianutnya: harmoni, penghormatan, kemurnian,
dan ketenangan tetap menjadi prinsip dasar chanoyu hingga saat ini.
Jika menuruti tradisi Jepang, chanoyu biasanya
diadakan pada sebuah ruang tertentu yang disebut chasitsu [artinya ‘ruang
teh’]. Terdapat 2 jenis chasitsu, yaitu sebuah bangunan tersendiri yang terdiri
dari beberapa ruang [di Inggris juga memiliki tradisi minum teh, dikenal sebagai
tea houses/rumah teh]; atau ruangan yang berada dalam suatu bangunan namun
dikhususkan untuk upacara minum teh [dikenal di Inggris sebagai tea rooms/ruang
teh]. upacara minum teh (chanoyu)
A. Manfaat upacara minum teh di
Jepang
Upacara minum teh di Jepang yang sudah menjadi
tradisi budaya Jepang turun menurun memiliki banyak manfaat antara lain
Teh yang disajikan baik untuk kesehatan
Teh yang disajikan dalam upacara minum teh
memiliki banyak manfaat antara lain :
1.
Memperkuat gigi
2.
Memperkuat daya tahan tubuh
3.
Mencegah hipertensi
4.
Menyegarkan tubuh
5.
Sebagai penetralisir
6.
Menangkal kolestrol
7.
Mencegah kanker
8.
Mengoptimalkan metabolisme gula
B. Prosesi upacara minum teh di
Jepang
Upacara minum teh di Jepang
terdiri atas bebebrapa prosesi. Berikut prosesi upacara minum teh aliran
urasenka :
1.
Tamu masuk dan tuan rumah
mempersilakan tamu
2.
Tamu dan penerima tamu saling
mengucap salam
3.
Pemberian kue manis bernama Okashi
4.
Saling member salam sesaat setelah
pemberian koe Okashi sebagai bentuk rasa hormat
Kue Okashi dimakan menggunakan tusukan
bamboo harus dihabiskan untuk menghormati
tuan rumah (maka dari itu kue ini biasanya sedikit dan kecil)
Pembuatan teh oleh Tea Master.
5.
Setelah teh dibuat lalu disuguhkan
kepada tamu dengan mangkuk teh dimana motif mangkuk menghadap tamu sebagai
tanda penghormatan
6.
Tamu mengambil mangkuk teh dan
juga memutar mangkuk agar motif mangkuk teh menghadap tuan rumah sebanyak 3
kali sebagai tanda terima kasih dan rasa hormat.
7.
Kemudian tamu mulai meminum teh
C. Makna upacara minum teh di Jepang
Upacara minum teh di Jepang
banyak mengandung makna kehidupan. Setiap prosesi yang ada dalam upacara minum
teh di Jepang mengandung setiap makna. Prosesi saling memberi hormat antara
tamu dan penerima tamu yang bermakna saling menghormati dan setiap orang harus
menghormati tamu. Prosesi pemberian kue manis atau okashi yang mana harus
dihabiskan oleh tamu merupakan bentuk penghargaan dari tuan rumah untuk
menyambut tamu dan tamu yang mendapat kue okashi harus menghabiskannya sebagai
rasa syukur akan pemberian tamu juga sebagai bentuk penghormatan. Pada saat Tea
Master membuat teh, setiap gerakan yang dilakukan sangat hati hati dan penuh
kesabaran dan tidak boleh tergesa gesa hal ini bermakna seseorang harus
melakukan sesuatu secara hati hati dan sabar. Meminum teh pun tidak bisa
sembarangan. Mangkuk teh yang disajikan diletakkan dengan sangat hati-hati
karena yang menyajikan harus memastikan bahwa motif terbaik dari mangkuk teh
tersebut harus menghadap ke arah tamu. Karena itu adalah sisi yang paling baik,
maka tidak sopan pula bagi tamu untuk meminum langsung dari sisi tersebut. Jadi
peminum teh juga harus memutar mangkuk teh agar posisi motif menghadap tuan
rumah sebagai tanda terima kasih dan menghormati.
“Bahwa upacara minum teh itu
sakral sifatnya. Sekaligus menggambarkan bahwa “yang penting bukan ketika teh
dihirup melainkan bagaimana proses membuatnya”. Dalam proses pembuatan teh lalu
menghidangkannya dengan aturan yang gemulai alami membuat kita teringat “diri”,
teringat alam, teringat perjalanan hidup, teringat darimana kita datang da ke
arah mana kita pergi.
Harmoni, keseimbangan adalah
“jalan hidup” yang setiap kali harus di rawat, ditata, dilatih dalam proses
gemulai. Halus. Tak terburu buru”.
D.
Jenis jenis teh yang disajikan
dalam upacara minum teh di Jepang
1. Green Tea, atau sering
disebut dengan teh hijau. Teh hijau memiliki banyak manfaat oleh sebab itu teh
hijau sering digunakan dalam upacara minum teh.
2. Gyokuro, teh ini tumbuh
dengan tidak menerima sinar matahari secara langsung hal ini menjadikan aroma
dari teh ini sangat harum.
3. Matcha, merupakan teh
hijau bubuk yang sangat tinggi kualitasnya. Hla ini menjadikan teh ini sering
digunakan dalam upacara minum teh di Jepang.
4. Sencha, teh ini sangat sering
ditemui. Dalam upacara minum teh di Jepang sering menggunakan teh ini bias jadi
karena mudahnya bahan baku. Teh ini ditanam dengan mendapatkan sinar matahari
secara langsung.
5. Genmaicha, campuran teh
maicha dan beras merah yang telah dipanggang.
6. Kabusecha, merupakan teh
yang dilindungi dari sinar matahari daunnya sebelum di panen.
7. Bancha, merupakan sencha
yang dipanen pada musim kedua.
8. Houjicha, merupakan teh
hijau yang dipanggang.
9. Kukicha, berasal dari tiap
pucuk tanaman teh, dengan memetik bagian bunga dan tiga helai daunnya.
10. Tamaryokucha, merupakan
teh yang memiliki aroma yang sangat tajam
E.
Jenis jenis upacara minum teh
Adapun jenis jenis upacara
minum teh di Jepang antara lain :
1.
Chabako Demae
Upacara minum teh ini
menempatkan peralatan minum teh di sebuah kotak khusus.
2.
Ryu-Rei
Teh yang disajikan dalam
upacara ini diletakkan dalam meja khusus. Pada awal dan akhir upacara akan
dilakukan penghormatan dengan membungkukkan badan. Biasanya tuan rumah
memerlukan asisten.
3.
Hakobi Demae
Dilakukan dengan posisi seiza
dan peralatan teh dibawa keluar masuk ruangan upacara minum teh.
4.
Urasenka
Upacara jenis ini merupakan
jenis upacara yang sangat popular. Biasanya tamu duduk bersimpuh di atas tatami
kemudian diberikannya kue oleh tuan rumah untuk dimakan oleh tamu. Upacara
minum teh tidak akan dimulai sebelum tamu menghabiskan kue yang dihidangkan
tersebut.
5.
Obon Temae
Dalam upacara jenis ini tuan
rumah akan membawa peralatan untuk menyajikan teh. Kemudian seluruh peralatan
ditutup dengan fukusa. Teh encer akan dihidangkan dengan posisi seiza.
0 coment�rios:
Posting Komentar